Search results
Lieutenant Colonel Untung bin Syamsuri (Sruni, Kebumen, Central Java, 3 July 1926 – September 1967) was one of the leaders of the 1965 coup attempt in Indonesia known as the 30 September Movement. A career soldier, Untung was the first officer parachuted into Western New Guinea in 1962 at the start of President Sukarno's efforts to ...
Letnan Kolonel Untung bin Syamsuri (3 Juli 1926 – September 1967) adalah adalah salah satu pemimpin upaya kudeta tahun 1965 di Indonesia yang dikenal sebagai Gerakan 30 September. Untung adalah mantan anak buah Soeharto ketika ia menjadi Komandan Resimen 15 di Solo.
Lieutenant Colonel Untung bin Syamsuri was one of the leaders of the 1965 coup attempt in Indonesia known as the 30 September Movement. Education. In West Papua, and later in the Diponegoro Division in Central Java, Untung served with future president Suharto, who attended Untung"s wedding in 1964. Career.
Untung en su juicio en Yakarta en 1966. El teniente coronel Untung bin Syamsuri (Sruni, Kebumen, Java Central , 3 de julio de 1926 [1] - septiembre de 1967 [2] ) fue uno de los líderes del intento de golpe de Estado de 1965 en Indonesia conocido como el Movimiento del 30 de septiembre . Un soldado de carrera, Untung fue el primer oficial en ...
29 de sept. de 2023 · tirto.id - Letnan Kolonel (Letkol) Untung Syamsuri menjadi salah satu tokoh yang disebut-sebut berperan penting dalam sejarah Gerakan 30 September (G30S) 1965. Siapa sebenarnya Komandan Batalyon Pasukan Cakrabirawa ini dan apa hukuman baginya usai G30S yang juga menyeret Partai Komunis Indonesia (PKI)?
29 de sept. de 2022 · Sosok Letkol Untung Syamsuri. Siapa Untung dalam G30S PKI sebenarnya? Berikut ini informasi yang dirangkum detikcom melalui penelusuran jejak masa kecil Untung di desa kelahirannya yakni Desa Sruni, Kedung Bajul, Kebumen, Jawa Tengah.
JAKARTA - Lieutenant Colonel (Letkol) Untung bin Syamsuri had an important role in the September 30th Movement or G30S in 1965. He acted as the leader of the troops who kidnapped the general council. A group of Army (AD) generals who were deemed to have the potential to overthrow the power of Soekarno and the Old Order.
