Yahoo España Búsqueda web

Search results

  1. en.wikipedia.org › wiki › Idham_ChalidIdham Chalid - Wikipedia

    Idham Chalid (27 August 1921 – 11 July 2010) was an Indonesian politician, religious leader, and minister, who served as Chairman of the People's Consultative Assembly and Chairman of the People's Representative Council from 1972 until 1977.

  2. Dr. K. H. Idham Chalid (27 Agustus 1921 – 11 Juli 2010) adalah tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama dan juga deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan . Bahkan KH. Idham Chalid merupakan Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama terlama dalam sejarah NU dari periode 1956-1984.

  3. 30 de jul. de 2021 · Idham Chalid adalah Perdana Menteri Indonesia dari 1972 sampai 1977. Ia juga ketua kedua Nahdlatul Ulama dan aktif dalam bidang keagamaan. Baca tentang peran dan kiprahnya di Kalimantan, Gontor, dan Jakarta.

  4. 11 de jul. de 2010 · Former general chairman of the Central Board of Nahdlatul Ulama (PBNU) and chairman of the People's Consultative Assembly/House of Representatives (MPR/DPR) KH. Idham Chalid passed away at the age of 88 at his home in the Darrul Maarif educational complex in Cipete, South Jakarta, Sunday at 8 am after an illness of 10 years.

  5. 12 de jul. de 2010 · Idham Chalid, Politisi Air yang Tak Lagi Mengalir - Historia. Beranda •. Politik. Idham Chalid, Politisi Air yang Tak Lagi Mengalir. Ketika sebagian besar kiai NU menentang Demokrasi Terpimpin dan Nasakom Sukarno, Idham Chalid bersikap sebaliknya. Air jadi filosofi berpolitiknya. Oleh Hendri F. Isnaeni | 12 Jul 2010.

  6. 18 de sept. de 2016 · Ayah Idham hanya berprofesi sebagai penghulu di pelosok Amuntai, Hulu Sungai Tengah, sekitar 200 km dari Banjarmasin. Keluasan pergaulan, kemahiran retorika serta kepiawan dalam melobi mengantarkan Idham sebagai tokoh besar pemimpin nasional.

  7. Dr. Idham Chalid passed away at his home in the Darrul Maarif educational complex in Cipete, Sunday at 8 am local after fighting stroke for 10 years. Born in Setui, South Kalimantan, on August 27, 1922, he is survived by 16 children, 35 grand children and 17 great grandchildren.