Search results
v. t. e. Sukarno [d] ( / suːˈkɑːrnoʊ / soo-KAR-noh, [4] Indonesian: [suˈkarno]; born Koesno Sosrodihardjo, Javanese: [ˈkʊs.nɔ sɔ.srɔ.di.har.dʒɔ], 6 June 1901 – 21 June 1970) [5] was an Indonesian statesman, orator, revolutionary, and nationalist who was the first president of Indonesia, serving from 1945 to 1967.
Dr. Soekiman Wirjosandjojo (anggota) Pada tanggal 13 Juli 1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas hasil kerja panitia kecil di bawahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang Dasar, yang beranggotakan 7 orang tersebut.
Dr. Sukiman Wirjosandjojo adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dan politisi yang lahir pada tanggal 24 Juni 1917 di Surakarta, Jawa Tengah. Ia merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1945.
27 April 1951 -23 Februari 1952, Soekiman Wirjosandjojo menjadi Perdana Menteri dan jumlah Kementerian masih tetap 18. 3 April 1952 – 3 Juni 1953, Wilopo yang menjabat sebagai Perdana Menteri, hingga pada saat itu Kementerian berkurang satu dan menjadi 17.
Item KPRIJ51_266 - Presiden Soekarno mengangkat sumpah Sukiman Wirjosandjojo sebagai Perdana Menteri dengan disaksikan para pejabat lain. Kementerian Penerangan Republik Indonesia; Peliputan dan Publikasi Wilayah DKI Jakarta 1951; Bidang Politik; Pelantikan Kabinet Sukiman (Timbang Terima Kabinet Natsir kepada Kabinet Soekiman/Soewirjo)
Membahas rancangan Piagam Jakarta oleh Soekiman Wirjosandjojo. Hasil persidangan BPUPKI menghasilkan rumusan Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan Rancangan UUD yang menjadi cikal bakal UUD 1945. PPKI: Merumuskan dan Mengumumkan Kemerdekaan. PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945, setelah pembubaran BPUPKI.
KOMPAS.com - Jong Java adalah organisasi pemuda yang didirikan pada 7 Maret 1915 di Gedung STOVIA, Jakarta. Jong Java didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo. Pada saat pertama kali dibentuk, namanya masih Tri Koro Dharmo. Perubahan nama dari Tri Koro Dharmo menjadi Jong Java dimaksudkan agar organisasi tidak dipandang terlalu "jawa sentris".
