Yahoo España Búsqueda web

Search results

  1. 2 de nov. de 2023 · Tan Malaka dibunuh karena perlawanannya yang konsisten terhadap pemerintah yang bersikap moderat dan penuh kompromi terhadap Belanda. Belakangan, Presiden Sukarno menetapkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI No.53 yang ditandatangani pada 28 Maret 1963. Pengikutnya yang paling terkenal adalah Adam Malik dan ...

  2. 2 de sept. de 2023 · Latar belakang keluarga dan pendidikan. Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat, dengan nama lengkap Sutan Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka. Adapun Tan Malaka adalah nama semi-bangsawan yang ia dapat dari sang ibu, Sinah Simabur. Sementara itu, ayah Tan Malaka bernama Rasad Caniago.

  3. Aquí nos gustaría mostrarte una descripción, pero el sitio web que estás mirando no lo permite.

  4. 21 de feb. de 2021 · Tan Malaka menjadi tokoh sentral dalam Persatuan Perjuangan radikal menuntut “Kemerdekaan 100 persen”. Dituduh berusaha menggulingkan negara, ia dipenjara sejak Maret 1946 hingga September 1948. Ketika Bung Hatta membebaskannya untuk memperkuat kekuatan anti-PKI, Tan Malaka tetap menjadi pengkritik lugas atas praktik negosiasi Republik ...

  5. Mereka yang sudah mendapat minimum latihan otak, berhati lapang dan seksama serta akhirnya berkemauan keras buat memahamkannya. TAN MALAKA Lembah Bengawan Solo, 15 Maret 1946. DAFTAR ISI PENDAHULUAN MADILOG Tan Malaka (1943) PENDAHULUAN IKLIM Mokojobi, 15-6-2602. tanggal opisil kini, waktu saya menulis “Madilog’’.

  6. 2 de jun. de 2023 · Dalam buku tersebut, Tan Malaka mengungkapkan betapa pentingnya kesadaran politik dan persatuan dalam mencapai tujuan kemerdekaan. Menurut resensi buku Tan Malaka: Dari Penjara ke Penjara yang dipublikasikan di ResearchGate, karya ini memberikan gambaran yang kuat tentang perjalanan hidup dan pemikiran Tan Malaka.Buku ini mengungkapkan betapa gigih dan berani Tan Malaka dalam melawan ...

  7. Wafatnya Tan Malaka. Tan Malaka adalah salah satu pahlawan nasional yang akhir hidupnya terbilang tragis. Dalam masa persembunyiannya, beliau ditangkap di Gunung Wilis, Selopanggung, Kediri pada 21 Februari 1949. Beliau ditangkap oleh Letnan Duo Sukotjo yang berasal dari Batalyon Sikatan Divisi Brawijaya.