Yahoo España Búsqueda web

Search results

  1. en.wikipedia.org › wiki › Agus_SalimAgus Salim - Wikipedia

    Agus Salim giving a speech in Dutch on the Radio Oranje radio program during World War II, 1941. Haji Agus Salim ( [ˈaɡʊs ˈsalɪm]; 8 October 1884 – 4 November 1954) was an Indonesian journalist, diplomat, and statesman. He served as Indonesia's Minister of Foreign Affairs between 1947 and 1949.

  2. Agus Salim. H. Agus Salim ( 8 Oktober 1884 – 4 November 1954), lahir dengan nama Masjhoedoelhaq (berarti "pembela kebenaran"), adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga sebagai bapak pandu Indonesia. Ia ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 melalui Keputusan Presiden ...

  3. 13 de abr. de 2022 · Agus Salim adalah pejuang kemerdekaan yang dikenal sebagai "The Grand Old Man" karena prestasinya di bidang diplomasi dan kefasihannya dalam berbahasa asing. Ia juga seorang jurnalis yang mendirikan berbagai surat kabar dan redaktur di Harian Hindia Baroe dan Moestika.

  4. 19 de abr. de 2024 · Hadji Agus Salim (born Oct. 8, 1884, Kota Gedang, Sumatra, Dutch East Indies [now Indonesia]—died Nov. 4, 1954, Yogyakarta, Indon.) was an Indonesian nationalist and religious leader from an upper class Minangkabau family, who played a key role during the 1920s in moderating the messianic and communist element in the Muslim ...

  5. www.wikiwand.com › en › Agus_SalimAgus Salim - Wikiwand

    SHOW ALL QUESTIONS. Haji Agus Salim ( [ ˈaɡʊs ˈsalɪm]; 8 October 1884 – 4 November 1954) was an Indonesian journalist, diplomat, and statesman. He served as Indonesia's Minister of Foreign Affairs between 1947 and 1949. Quick Facts 3rd Foreign Minister of Indonesia, Prime Minister ...

  6. 16 de ago. de 2023 · Agus Salim and the debate over independent Indonesia. Agus insisted that the decision to include either Malaya or Papua be “based on the vote of the people in that area, those inhabitants who...

  7. Agus Salim. Hadji Agus Salim masyhur sebagai aktivis pergerakan antikolonial, diplomat, dan penulis jempolan di Indonesia. Ia memiliki pengetahuan yang luas mengenai agama Islam, dipadu dengan intelektualitas, keugaharian, serta kematangan berpolitik menjadikannya salah satu tokoh masyhur pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.