Yahoo España Búsqueda web

Search results

  1. Sutan Sjahrir was an Indonesian politician, and revolutionary independence leader, who served as the first Prime Minister of Indonesia, from 1945 until 1947. Previously, he was a key Indonesian nationalist organizer in the 1930s and 1940s. Unlike some of his colleagues, he did not support the Japanese during the Japanese occupation and fought in the resistance against them.

  2. SUTAN SJAHRIR POLITICAL THOUGHT ABOUT SOCIALISM AS A PSYCHOLOGICAL POLITIC ANALYSIS. Restuning Pramasanti, Tri Cahya Utama, Budi Setiyono D2B. Abstract. This research is used to explain Sutan Sjahrir’s development process of Socialism thought, and which psychological factors that influenced it.

  3. 25 de feb. de 2024 · Sutan Sjahrir Saat Soekarno dan Hatta berkolaborasi dengan Jepang, Sjahrir fokus pada pembangunan jaringan gerakan bawah tanah yang menentang fasis. Sjahrir yakin bahwa Jepang tidak akan mampu memenangkan perang, sehingga dia merasa penting bagi gerakan untuk bersiap-siap merebut kemerdekaan pada waktu yang tepat.

  4. Sutan Sjahrir yang merupakan seorang pemimpin dan perdana menteri kemerdekaan revolusioner Indonesia, digambarkan sebagai sosok intelektual Indonesia yang id...

  5. 20 de ene. de 2022 · Alhasil, untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang, Sutan Sjahrir berinisiatif untuk mengasingkan mereka ke Rengasdengklok. Selama di pengasingan, Soekarno dan Hatta terus dibujuk agar bersedia melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus 1945. Akhirnya, karena terus didesak oleh golongan muda ...

  6. 20 de oct. de 2016 · Sutan Sjahrir menyadari sebuah negara baru merdeka, dan berada ditengah arus dua kutub politik yang sedang bersaing. Hanya kecerdasan dan kecerdikan membaca situasi politik, membuat posisi Indonesia tidak mudah terperangkap dalam pusaran konflik perang dingin, dan ancaman kembalinya kolonialisme Belanda.

  7. Sutan Sjahrir, né à Padang Panjang (Sumatra occidental) le 5 mars 1909 et mort à Zurich le 9 avril 1966, est un dirigeant nationaliste et homme d'État indonésien. Il fut la première personne à occuper le poste de premier ministre de la république d'Indonésie (1945-47) et fonda le Parti socialiste indonésien (PSI) en 1948.