Yahoo España Búsqueda web

Search results

  1. Tahi Bonar Simatupang (28 January 1920 – 1 January 1990) was a soldier who served in the Indonesian National Revolution and went on to become chief of staff of the Indonesian Armed Forces . Early life. Simatupang was born in Dairi, North Sumatra, then part of the Dutch East Indies to a Batak Protestant family. [1] .

  2. Tahi Bonar Simatupang (disingkat sebagai T.B. Simatupang; 28 Januari 1920 – 1 Januari 1990) adalah seorang tokoh militer dan tokoh Gereja di Indonesia. T.B. Simatupang pernah ditunjuk oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP) setelah Panglima Besar Jenderal Soedirman wafat pada tahun 1950 .

  3. 15 de ago. de 2017 · Simatupang, Tahi Bonar (1920-1990) Indonesian Christian leader in the ecumenical movement. Born to a Batak family in Sidikalang, Sumatra, Simatupang became an Indonesian army staff officer and was trained at the royal Dutch military academy in Bandung.

  4. Tahi Bonar Simatupang (T.B. Simatupang), atau yang akrab disapa Pak Sim, telah menancapkan pengaruh yang besar di pentas perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah menyelesaikan sekolah dasar berbahasa Belanda di Pematang Siantar, ia masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tarutung dan lulus pada 1937.

  5. 2 de may. de 2024 · Tahi Bonar Simatupang alias TB Simatupang pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) di akhir Revolusi. Dia adalah tentara teoritik karena dikenal sebagai pemikir militer Indonesia. Dia salah satu peletak dasar kemiliteran Indonesia.

  6. 29 de ene. de 2020 · Letjen TNI T.B. Simatupang, Kepala Staf Angkatan Perang TNI (1950-1953). (Perpusnas RI). Ketika Jenderal Sudirman mangkat pada 29 Januari 1950, pucuk pimpinan TNI diembankan kepada wakilnya, Jenderal Mayor Tahi Bonar Simatupang. Kala itu, Simatupang baru sehari menginjak usia ke-30.

  7. 7 de jul. de 2021 · KOMPAS.com - Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal TB Simatupang adalah seorang tokoh militer Indonesia asal Sumatra Utara. Ia pernah ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP), setelah Jenderal Soedirman wafat pada 1950.