Yahoo España Búsqueda web

Search results

  1. 19 de dic. de 2018 · Avatar Aris Santoso. tirto.id/Sabit. tirto.id - Amir Sjarifuddin, mantan Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (juga Menteri Penerangan) dieksekusi hampir bersamaan dengan serbuan pasukan Belanda ke Yogyakarta pada Perang Kemerdekaan II (19 Desember 1948). Eksekusi bagi Amir adalah tragedi kemanusiaan terbesar bagi bangsa yang baru merdeka.

  2. Amir Sjarifuddin Harahap, also spelled Amir Sjarifoeddin Harahap (27 April 1907 – 19 December 1948) was a socialist politician and one of the Indonesian Republic's first leaders, becoming Prime Minister during the country's National Revolution. A Christian convert from a Muslim Batak family, Amir was a major leader of the Left during the Revolution. He was executed in 1948 by Indonesian ...

  3. Amir Sjarifuddin Harahap, juga dieja Amir Sjarifoeddin Harahap (27 April 1907 – 19 Disember 1948) ialah ahli politik sosialis dan salah seorang pemimpin pertama Republik Indonesia, menjadi Perdana Menteri semasa Revolusi Nasional Indonesia. Seorang penganut Kristian pertama yang menjadi Perdana Menteri di negara berpenduduk Muslim terbesar itu, Amir adalah pemimpin utama Kiri selama Revolusi.

  4. 15 de ago. de 2022 · Baru sekitar 2008 lalu, keluarga Amir Sjarifuddin membangun lagi 11 makam tersebut. Hingga kini, meski tak terurus, kesebelas makam tersebut masih ada di TPU Ngaliyan. Simak Video " Pelarungan Kepala-Kaki Kambing dalam Tradisi Sedekah Laut di Rembang " [Gambas:Video 20detik] (dil/sip)

  5. 11 de nov. de 2019 · Presiden : Ir. Soekarno Wakil Presiden : Drs. Mohammad Hatta Perdana Menteri : Amir Sjarifuddin Wakil Perdana Menteri : A.K. Gani Wakil Perdana Menteri : Setiadji Dasar Pembentukan : — Masa Bakti : 3 Juli 1947 s.d 11 November 1947 Jumlah Kementerian : 31 Keterangan : — Susunan : 1. Menteri Luar Negeri : H. […]

  6. 29 de feb. de 2020 · Infografik Mozaik Vonis Mati Amir Sjarifuddin. tirto.id/Nauval Beruntunglah Amir karena Hatta dan Sukarno masih peduli pada nyawanya. Mrazek (hlm. 370) menyebut pada awal 1942, ketika Hatta masih ditahan di sekitar sekolah polisi Sukabumi bersama Sjahrir, Amir—dengan ditemani Mr. Soejitno Mangoenkoesoemo, adik Tjipto Mangoenkosoeomo—pernah datang berkunjung.

  7. Amir Sjarifoeddin explores the experiences of a central figure in the Indonesian revolution, whose life mirrored the idealism and contradictions of the anti-colonial and post-war world of twentieth century Indonesia. Amir was born at the edge of an empire in a time of change. Imprisoned by the Dutch for anti-colonialism, he was sentenced to death by the Japanese for anti-fascism.